Mitra-Solusindo.com - Satu kapal penangkap ikan milik Jepang yang hanyut dalam keadaan kosong di lepas pantai barat Kanada diduga sebagai gelombang pertama dari 1,5 juta ton puing yang bergerak ke arah Amerika Utara dari tsunami di Jepang Maret lalu.
Rongsokan itu dari berbagai kota kecil pantai yang musnah di Jepang --termasuk kulkas, mesin cuci, televisi, atap rumah dan jaring ikan-- secara tak terelakkan bergerak ke timur menyeberangi Samudra Pasifik dan dapat tiba lebih cepat daripada perkiraan, kata US National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).
"Petunjuk awal ialah semua benda tersebut yang berada dalam posisi lebih tinggi di air dapat berpotensi bergerak menyeberangi Samudra Pasifik lebih cepat daripada yang mulanya kami kira," kata Direktur Marine Debris Program di NOAA, Nancy Wallace. Program tersebut telah meramalkan puing tsunami Jepang baru tiba di pantai Amerika Utara pada 2013.
"Barang yang bergerak lebih cepat itu sesungguhnya bisa berada di pantai jauh lebih cepat --sangat jauh lebih cepat sekarang," kata Wallace sebagaimana dikutip Reuters --yang dipantau ANTARA News di Jakarta, Rabu pagi.
Pada 20 Maret, Departemen Perhubungan Kanada melihat apa yang dikatakannya sebagai kapal nelayan kosong Jepang di 150 mil laut di sebelah selatan Queen Charlotte Islands, yang berdampingan dengan British Columbia.
Kapal tersebut telah dinyatakan sebagai bahaya bagi pelayaran, tapi Kanada belum mengatakan apa --jika ada-- yang akan dilakukannya pada kapal itu. Penjaga Pantai negeri tersebut menyatakan hanya akan melakukan tindakan jika bahan bakar tumpah dari kapal tersebut. Tapi itu tampaknya tak mungkin terjadi.
Apa yang disebut "kapal hantu" tersebut adalah potongan besar bukti pertama bahwa puing tsunami Jepang sedang bergerak menuju Amerika Serikat.
"Itu memang mengkonfirmasi bahwa puing yang ditimbulkan oleh tsunami akan mendarat di pantai barat Amerika Utara," kata Nicholas Mallos, ahli pelestarian biologi dan puing laut di lembaga independen Ocean Conservancy, yang memantau masalah sampah Lautan.
"Namun, bagaimana jumlah puing itu, bagaimana bentuknya, kebanyakan dari semua pertanyaan itu tetap tak terjawab," katanya.
NOAA, yang merupakan bagian dari US Department of Commerce, mulanya menduga akan menyaksikan puing tiba di bagian utara kepulauan Hawaii pada musim dingin tahun ini dan bergerak secara perlahan ke Alaska, Kanada, serta West Coast AS tahun depan.
Namun semua ramalan itu, yang dibuat tak lama setelah tsunami melanda Jepang mengenai model angin dan arus terbatas, terbukti tidak tepat.
Lembaga tersebut mendapati puing bergerak ke arah utara dari wilayah paling utara Hawaii, dan terus bergerak ke Amerika Utara, kata Wallace. Lembaga itu sekarang mengubah ramalannya.
Gempa dengan kekuatan 9,0 pada skala Richter mengguncang lepas pantai Jepang timur-laut pada 11 Maret 2011, sehingga memicu tembok air setinggi 23 meter, yang meratakan dengan tanah semua bangunan di berbagai kota kecil di pantai, dan menewaskan 16.000 orang. Tiga ribu orang masuk belum ditemukan hingga sekarang.
(C003)
Editor: Ella Syafputri | RayNa
[Detik.com] COPYRIGHT © Mitra Solusindo 2012
Rongsokan itu dari berbagai kota kecil pantai yang musnah di Jepang --termasuk kulkas, mesin cuci, televisi, atap rumah dan jaring ikan-- secara tak terelakkan bergerak ke timur menyeberangi Samudra Pasifik dan dapat tiba lebih cepat daripada perkiraan, kata US National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).
"Petunjuk awal ialah semua benda tersebut yang berada dalam posisi lebih tinggi di air dapat berpotensi bergerak menyeberangi Samudra Pasifik lebih cepat daripada yang mulanya kami kira," kata Direktur Marine Debris Program di NOAA, Nancy Wallace. Program tersebut telah meramalkan puing tsunami Jepang baru tiba di pantai Amerika Utara pada 2013.
"Barang yang bergerak lebih cepat itu sesungguhnya bisa berada di pantai jauh lebih cepat --sangat jauh lebih cepat sekarang," kata Wallace sebagaimana dikutip Reuters --yang dipantau ANTARA News di Jakarta, Rabu pagi.
Pada 20 Maret, Departemen Perhubungan Kanada melihat apa yang dikatakannya sebagai kapal nelayan kosong Jepang di 150 mil laut di sebelah selatan Queen Charlotte Islands, yang berdampingan dengan British Columbia.
Kapal tersebut telah dinyatakan sebagai bahaya bagi pelayaran, tapi Kanada belum mengatakan apa --jika ada-- yang akan dilakukannya pada kapal itu. Penjaga Pantai negeri tersebut menyatakan hanya akan melakukan tindakan jika bahan bakar tumpah dari kapal tersebut. Tapi itu tampaknya tak mungkin terjadi.
Apa yang disebut "kapal hantu" tersebut adalah potongan besar bukti pertama bahwa puing tsunami Jepang sedang bergerak menuju Amerika Serikat.
"Itu memang mengkonfirmasi bahwa puing yang ditimbulkan oleh tsunami akan mendarat di pantai barat Amerika Utara," kata Nicholas Mallos, ahli pelestarian biologi dan puing laut di lembaga independen Ocean Conservancy, yang memantau masalah sampah Lautan.
"Namun, bagaimana jumlah puing itu, bagaimana bentuknya, kebanyakan dari semua pertanyaan itu tetap tak terjawab," katanya.
NOAA, yang merupakan bagian dari US Department of Commerce, mulanya menduga akan menyaksikan puing tiba di bagian utara kepulauan Hawaii pada musim dingin tahun ini dan bergerak secara perlahan ke Alaska, Kanada, serta West Coast AS tahun depan.
Namun semua ramalan itu, yang dibuat tak lama setelah tsunami melanda Jepang mengenai model angin dan arus terbatas, terbukti tidak tepat.
Lembaga tersebut mendapati puing bergerak ke arah utara dari wilayah paling utara Hawaii, dan terus bergerak ke Amerika Utara, kata Wallace. Lembaga itu sekarang mengubah ramalannya.
Gempa dengan kekuatan 9,0 pada skala Richter mengguncang lepas pantai Jepang timur-laut pada 11 Maret 2011, sehingga memicu tembok air setinggi 23 meter, yang meratakan dengan tanah semua bangunan di berbagai kota kecil di pantai, dan menewaskan 16.000 orang. Tiga ribu orang masuk belum ditemukan hingga sekarang.
(C003)
Editor: Ella Syafputri | RayNa
[Detik.com] COPYRIGHT © Mitra Solusindo 2012
Informasi pemasangan iklan
hubungi RayGa - telp. 0356712614 / 085645229854
atau klik di sini
hubungi RayGa - telp. 0356712614 / 085645229854
atau klik di sini
Post a Comment